Memang setiap bisnis pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, tidak terkecuali Bisnis fashion. Tapi untuk kalian yang ingin menggeluti dunia Bisnis Fashion jangan khawatir karna saya akan kasih solusinya.
oke jadi langsung aja kita mulai jawab satu-persatu Solusinya
1. "Modal Cukup Besar"
Permasalahan modal memang merupakan kendala yang seringkali muncul dalam dunia bisnis. seperti dibahas dalam artikel sebelumnya, bahwa bisnis Fashion seringkali membutuhkan permodalan yang cukup besar. Sebenarnya banyak orang atau pebisnis yang menawarkan shortcut dengan cara hutang. baik hutang di Bank atau Jasa-jasa Kredit non-perbankan lainnya. Namun jujur saya pribadi tidak akan pernah menyarankan kalian untuk memulai bisnis atau bahkan ekspansi bisnis dengan cara berhutang apalagi melalui Bank atau bentuk-bentuk Riba lainnya. lalu bagaimana solusinya?
okey, jadi saya sudah merumuskan beberapa Alternatif permodalan yang aman
1. Rintis Perlahan
Agar modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. kita sebaiknya sabar dan merintis bisnis secara perlahan. karena yang penting adalah kita mencari transaksi sebanyak-banyaknya dan stabil jumlahnya dulu. perkara keuntungan tidak terlalu besar tidak masalah, yang penting produk terus berputar dan transaksi lancar. baru ketika transaksi lancar dan demand sudah banyak, dan modalpun sudah terkumpul kita bisa perlahan-lahan menambahkan kapasitas produksi atau produksi massal agar HPP-nya lebih kecil dan keuntungan lebih besar.
2. Cari Partner
Solusi selanjutnya adalah cari partner bisnis kalian yang sekiranya bisa saling melengkapi dan memiliki satu visi dan Misi, sehingga beban permodalan bisa dibagi Bersama partner kalian. Namun, pastikan kalian memiliki partner yang juga memiliki komitmen yang kuat untuk sama-sama membangun dan mengelola bisnis fashion ini. karna menyatukan dua atau lebih pikiran manusia pasti akan lebih rumit daripada sendiri.
3. Undang Investor
sebenarnya mencari investor bukan perkara yang mudah, apalagi kalau kalian masih baru dalam dunia bisnis. karna kita memiliki pertanggung-jawaban kepada investor. Sedangkan Bisnis itu membutuhkan proses Panjang untuk terus melakukan trial dan error sampai menemukan formulasi yang tepat. untuk itu jika kalian ingin mencari investor yang perlu kalian perhatikan adalah buat Business Plan yang matang yang bisa kita presentasikan kepada Investor yang tentunya bersifat Real dan dapat diimplementasikan dalam bisnis fashion kalian. Kemudian sebaiknya kalian analisis dan jelaskan kepada Investor mengenai Constraints (Batasan-batasan) pada bisnis fashion ini, agar Investor bisa memahami dan bersedia ikut menanggung resiko apabila bisnis Fashion yang kalian rintis gagal. walaupun tentunya kita berharap akan berjalan lancar dong yaah.
2. "Trend Mudah Berubah"
Industri Fashion adalah Industri Bisnis yang paling dinamis dengan tingkat inovasi produk yang tinggi. karena trend Faashion cepat sekali berubah-ubah, sebagai pelaku bisnis fashion kita dituntut harus selalu PEKA dengan perkembangan trend fashion, bahkan para desainer sering mengadakan sosialisai pelatihan "Trend Forecasting" kepada para pebisnis fashion. selain memahami Trend Forecasting ada pula upaya-upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini, diantaranya adalah:
1. Tetapkan segmentasi dan target pasar yang tepat
Dengan menetapkan segmentasi produk yang tepat, kita tidak akan mudah terombang-ambing dalam trend yang berubah-ubah karena dengan menetapkan segmentasi produk yang tepat, kita akan mengetahui produk kita akan membidik market mana, sehingga akan lebih mudah bagi kita dalam menciptakan suatu produk. Sebagai contoh, misalkan sekarang trendnya hijab segiempat printing, hampir semua Brand membuat hijab printing. ada yang bermotif abstrak, floral, ethnic, dll. Namun, kalian tahu bahwa segmentasi pasar produk kalian adalah wanita berhijab syar'i, maka fokuskan produk kalian pada apa yang menjadi kebutuhan Wanita berhijab syar'i, tidak perlu tebawa trend ikut memproduksi hijab segiempat printing. itu adalah salah satu contoh kecilnya.
2. Utamakan Jumlah artikel daripada Quantity
dalam produk fashion ada 3 istilah yang biasa digunakan yaitu Artikel, SKU (Stock Keeping Unit), dan Quantity. istilah Artikel biasa digunakan untuk mendeskripsikan setiap 1 model baju. sedangkan SKU adalah kode unik yang diberikan pada setiap jenis produk yang memiliki Spesifikasi berbeda. Seperti Contohnya, ada satu Baju dengan model A. maka kita akan menyebutnya dengan Artikel A. Artikel A ini memiliki 3 warna yaitu hitam, putih, dan pink maka Artikel A memiliki 3 SKU yaitu A-hitam, A-putih, dan A-pink. Kemudian tiap-tiap SKU memiliki jumlah Stock 3 pcs, maka total Quantity dari Artikel A adalah 9 pcs. Gimana udah jelas?
Nah Back to the topic, kenapa harus utamakan ke jumlah Artikel dulu? untuk pebisnis baru, biasanya kita perlu trial dan error untuk mengetahui artikel mana yang lebih sesuai dengan selera pasar, karna produk yang kita sukai belum tentu pasar kita juga sukai, sedangkan dalam berbisnis kita harus lebih mendahulukan selera pasar daripada selera pribadi. Nah dengan memperbanyak Artikel dulu, Customer akan disediakan banyak pilihan, dari situ akan terlihat produk/artikel mana yang banyak disukai customer, sehingga kemungkinan barang yang mengendap dari artikel-artikel yang tidak lolos uji pasar atau dengan kata lain tidak disukai customer akan lebih sedikit dibandingkan kita langsung menyediakan Quantity yang banyak untuk 1 artikel namun ternyata artikel itu gagal.
3. "Biaya Marketing Besar"

Dalam suatu bisnis memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi kalau marketing merupakan hal terpenting kedua setelah produk. Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa biaya marketing seringkali hampir sama besarnya dengan biaya produksi. Untuk pebisnis Fashion baru tentu hal ini cukup membuat bingung, apalagi pebisnis dengan modal yang terbatas. tapi jangan khawatir karna tiap permasalahan pasti ada solusinya. yaitu:
1. Masukkan Biaya Marketing dalam perhitungan HPP
seringkali pebisnis tidak mendapatkan keuntungan yang cukup karna menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) hanya berdasar pada biaya bahan baku dan produksi saja. sehingga penetapan harga seringkali terlalu rendah yang menyebabkan bisnis terasa "plus-plos" atau tidak terasa hasilnya. Padahal sebaiknya dalam perhitungan HPP semua variable yang menjadi beban dalam proses pembuatan produk juga diikutsertakan tidak terkecuali biaya marketing, baru kemudian ditambahkan dengan Laba. ini adalah contoh perhitungan HPP sederhana yang biasa saya gunakan dalam menentukan Harga jual produk.
Misal kita akan membuat 100 pcs tunik
- Bahan Baku
- Kain 1,7 m x 100 pcs = 170 m x @ 25.000/m = 4.250.000
- Biaya Jahit Konveksi 100 pcs x @ 40.000 = 4.000.000
- Biaya Operasional (Bensin, angkut dll) = 200.000
- Biaya Photoshoot = 500.000
- Biaya Marketing produk
- IG Ads 3 hari = 300.000
- Endorse Selebgram = 700.000
---------------------------------------------------------------------------- Total
9. 950.000
- Total HPP: 9.950.000/100pcs = IDR 99.500/piece
- Harga Jual: HPP + Laba = 99.500 + 50.000 = IDR 149.500/piece
Nah itu dia cara menghitung HPP sederhana yang biasa saya gunakan untuk menentukan harga jual produk. karna biaya marketing dan biaya lainnya juga sudah dimasukkan dalam HPP jadi kita bisa lebih akurat memperkirakan tingkat return dari tiap produk yang kita launching.
2. Maksimalkan media sosial
pastinya kita semua sudah tau kan kalau media sosial seperti Facebook, Instagram, dan youtube bisa jadi senjata ampuh marketing tanpa biaya. Apa? tanpa Biaya! kok bisa? iyaa bisa, syaratnya cuma harus gigih dan konsisten. banyak loh cara menaikkan trafik akun Instagram kamu supaya dikunjungi banyak orang yang otomatis berdampak pada meningkatnya follower kalian. karna pembahasan ini bakal Panjang, jadi akan saya bahas ditopik bisnis selanjutnya yaah. jadi jangan lupa subscribe yah blog ini, biar kalian bisa tau kapan update-an terbarunya (hehehe.. jadi promosi nih)
4. "Bukan lagi salah satu kebutuhan Primer"
Sebenarnya sandang atau pakaian masih merupakan kebutuhan primer (yaiyalah, masa kita gapake baju), tapii ternyata, dari hasil riset kecil-kecilan saya terhadap pedagang-pedagang di Pasar Baru Bandung dan mall-mall lainnya dan juga beberapa warga sekitar Bandung, menurunnya perekonomian dan daya beli masyarakat Indonesia, membuat banyak orang yang tidak lagi memasukkan anggaran belanja pakaian di anggaran belanja rutin ditiap bulannya dengan alasan berhemat karna urusan perut lebih penting daripada sekedar pakaian. alhasil banyak pedagang yang omzetnya menurun. so, gimana solusinya?
1. Perluas Jaringan Online
memperluas jaringan bisnis online sangat penting diera persaingan global sekarang. dengan jaringan online yang luas, maka akan mudah bagi kita menjaring potential buyer yang akan menyukai produk kita. anggap saja misal di Bandung sudah banyak sekali yang berjualan hijab, sehingga persaingan sudah tidak sehat lagi. tapi ternyata diluar pulau Jawa harga hijab masih mahal dan masih jarang penjualnya, maka dengan pemanfaatan jaringan online yang efektif kita akan bisa menjaring pasar hingga ke seluruh pelosok Indonesia bahkan di luar Indonesia. Namun, untuk memperluas jaringan Online juga dibutuhkan effort dan kerja keras yang tidak sedikit. kalian perlu mempelajari apa yang disebut SEO (search engine optimization) untuk Web, FB Ads dan Instagram Ads untuk media social.
5. "Tingkat Repeat Order rendah"
Produk Fashion merupakan salah satu produk yang memiliki tingkat repeat order atau pembelian ulang yang rendah. hal tersebut dikarenakan umur produk yang terbilang Panjang. apalagi jika produk fashion tersebut menggunakan bahan baku yang berkualitas. tentunya sebagai pebisnis harus memutar otak lebih untuk memancing pembeli-pembeli. berikut beberapa solusi untuk meningkatkan repeat order pembeli.
1. Jaring Loyal Customer dengan sistem Reseller
Dengan adanya reseller, pelanggan akan membantu memasarkan produk kita kepada teman-temannya atau bahkan pelanggannya. Namun diperlukan pula upaya-upaya agar reseller setia dan tidak berpaling dari produk-produk kita. salah satu upaya tersebut adalah diskon reseller yang besar. diskon yang cukup besar berarti memberikan margin laba yang cukup besar juga kepada reseller, sehingga reseller merasa diuntungkan dengan menjual produk kita
2. Tingkatkan Trafik Platform bisnis
Ketika kalian sudah memiliki Platform bisnis seperti Website, Fanpage facebook, dan Instagram Bisnis, jangan biarkan platform-platform media bisnis kalian tersebut sepi tanpa pengunjung. Undang pengunjung-pengunjung baru ke website anda dengan SEO, dan media social kalian dengan banyak metode pemasaran via medsos salah satunya dengan FB dan IG Ads.
3. Bidik New Buyer dengan metode Pemasaran yang Efektif namun tetap Efisien.
Sebelum membidik pasar, pastikan kamu sudah menetapkan segmentasi yang tepat seperti yang sudah dibahas pada poin 2. jika segmentasi produk dan target market yang ditetapkan sudah matang maka akan mudah untuk menetapkan metode pemasarannya. seperti contoh jika produk kita ditujukan untuk wanita karir dengan range usia 25 - 35 tahun dan pendapatan diatas 5 juta rupiah per-bulan. maka kita harus mempelajari karakteriskik target pasar kita tersebut. Jam berapa biasanya mereka membuka medsos, seetiap tanggal berapa biasanya mereka belanja supaya kita dapat menetukan waktu yang tepat untuk launching produk dan mengiklankan produk kita, kemudian siapa saja influencer yang mereka follow sehingga kita bisa menetukan kepada influencer/Selebgram mana kita bisa mengendorse produk kita. karna dengan pemasaran yang tepat, kita juga bisa menjaring potential buyer yang tepat juga.
6. "Persaingan yang banyak dan ketat"
(fiufh.... akhirnya sampai juga kita di kelemahan terakhir)
Jadi kalian pasti tau kaan kalau sekarang banyaaaak banget brand-brand pakaian yang bermunculan, tentunya banyaknya brand-brand pakaian kadang membuat customer bingung, apalagi kalau setiap brand punya karakteristik yang bisa dibilang mirip-mirip. bahayanya buat kita pebisnis baru adalah brand kita akan mudah tenggelam. terus harus gimana doong? oke… oke.. ini solusinya
1. Tentukan Niche Market
Dalam bisnis online ternyata kalian ga cukup cuma menentukan segmentasi dan Target pasar, produk kalian juga harus punya Niche Market (Baca: nic). Jadi apasih niche market itu? niche market secara harfiah diartikan sebagai ceruk pasar atau pasar terkecil atau paling spesifik dari suatu produk. misal kamu ingin menjual produk fashion muslim, tapi kalau kamu jual semua fashion muslim itu masih terlalu luas. kamu harus mencari ceruk yang lebih spesifik lagi seperti baju muslim khusus ibu menyusui. atau ambil contoh brand terkenal seperti Ria Miranda, niche marketnya adalah penggemar warna pastel dan motif yang lembut. Contoh lainnya seperti Brand Zysku Xena niche marketnya adalah semi formal. jadi semua desain pakaiannya semi formal, tidak ada desain yang casual seperti berbahan kaos. sudah paham? kenapa sih harus menentukan niche market? karna dengan produk yang spesifik kita akan lebih mudah diingat oleh calon pembeli dan kita akan lebih mudah men-diferensiasikan produk kita dengan produk-produk di toko lainnya dan menonjolkan keunggulannya dibanding produk lain.
ilustrasi niche market
2. Selalu Ber-Inovasi
setiap pelanggan pasti selalu menunggu sesuatu yang baru dan berbeda dari setiap produk. ibaratnya kalau dalam produk fashion buat apa mereka punya 2 pakaian dengan model dan warna yang sama. pasti mereka selalu menginginkan yang berbeda. tugas kitalah sebagai pebisnis untuk menyediakan apa yang pelanggan inginkan. Maka dari itu, Inovasi menjadi hal yang penting untuk pebisnis agar pelanggan tidak jenuh dengan produk kita dan beralih ke produk brand lain.
okedeh.. itu dia solusi-solusi dari kelemahan bisnis fashion yang bisa saya share untuk kalian. semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi kalian yaah..
26 Comments
Makasih kaka, artikelnya sangat membantu
ReplyDeletePeka sama tren yang cepet berubah jadi hal yang penting banget si, karena masyarakat sekarang cepet banget berubah seleranya apalagi teknologi jaman sekarang udah maju jadi bikin masy2 gampang buat akses informasi..
ReplyDeletethanks, artikel nya keren! sangat informatif
ReplyDeleteartikelnya keren😍😍
ReplyDeleteMantaaapp teh artikelnyaaa, aku pernah ada niatan resign dari kantor dan mulai bisnis pakaian, ternyata bisnis pakaian ga semudah yang saya bayangin ya, setelah lihat artikel ini aku jadi ada gambaran apa2 aja yang harus disiapin. Nuhun teh..
ReplyDeleteAsik banget baca artikelnya.. Banhak ilmunya, penyampaiannya juga jelas.. Thank you yaa info2nya
ReplyDeleteWih.. aku sering kepikiran mulai bisnis fashion cm mau banyak2 belajar dulu. Gak mau asal mulai hhi. Makasih teh sharingnya.. jd nambah ilmu
ReplyDeleteKadang kalo udah mulai bisnis ini suka tiba-tiba berenti tengah jalan, bener-bener butuh keteguhan hati ya hehe :)
ReplyDeletewah ilmunya bisa ku pakai untuk bisnis jenis lain nih kayaknya. makasih banyak infonya. enak dibacanya
ReplyDeleteYang paling penting dari memulai bisnis fashion adalah melihat selera konsumen dan melihat apakah demand nya baik... Good article... Saya sendiri pun pernah memulainya dan memang sangat sulit
ReplyDeletepernah nyoba tapi terlanjur pesimis duluan dan ngga dilanjutin, akhirnya beralih ke bisnis makanan hihi
ReplyDeleteTengkyu banget teh infonya...punya mimpi buat bikin brand tas sendiri, sekarang belajar ngereseller dulu masih trial n error..ilmunya ajib banget!!
ReplyDeleteHuaaaa kece banget artikelnya, banyak istilah yang masih asing. Nice teh! Sukses terus bisnisnya, lancar barokah juga!
ReplyDeleteSelalu berinovasi. Idem! So true!
ReplyDeleteKemarin sempat terjun bisnis fashion tapi kurang lihai di organize jadinya melempem mungkin minat juga ngaruh ya dan sekarang balik ke bisnis makanan aja. Hehehehe
ReplyDeleteNice share
Jadi inget dulu sempet kerja di butik muslim. Tiap bulan pasti ada aja cabang butik baru yang dibuka di berbagai daerah, sempet mikir ownernya tajir amat ya bisa buka tiap bulan. Taunya ini masuk salah satu strategi alternatif permodalan dengan punya partner dimana-mana.
ReplyDeletemedia sosial lagi jadi tempat yang empuk buat marketing, tinggal di maksimalkan, dan penting untuk cari partner yang pas
ReplyDeleteSaya masihmaju mundur untuk berbisnis fashion ini, Teh. Suka gamang dari modal yang tadinya saya kira bakalan besar banget. Namun setelah dapat masukan dan insight dari para pakar, plus dari artikel ini, jadi terdorong untuk mulai bergerak. Namun..., ah, kok saya masih maju mundur juga ini, ya. Haha.
ReplyDeleteAnyway, thanks banget untuk sharingnya. Bermanfaat banget nih untuk dibaca-baca ulang, mengumpulkan keberanian untuk 'terjun' ke ranah ini. :)
Btw, ini ga ada opsi "Username/URL" selain pake akun GPlus?
Harus kreatif, inovatif dan mengerti keinginan pembeli biar kita gk tergerus sama pengusaha lain
ReplyDeletemakasih mbak..artikelnya sangat membantu
ReplyDeletewaaah seneng banget nemu artikel ini, aku lagi butuh banget nih artikelnya, catet ah.. makasih teteh infonya..
ReplyDeletethanks banget ini sangat membantu saya yang kebetulan sedang merintis bisnis fashion hehe.
ReplyDeleteBerguns banget infonya buat yg mau merintis usaha. Makasih,.
ReplyDeletemakasih banyak kak tulisannya aku terharu bacanya. Jazakallah semoga dibalas dengan berlipat ya kak kebaikan kaka sharing :)
ReplyDeleteTo my mind, it is not easy to have a fashion business. First of all, you need to understand, that trends are always changing.
ReplyDeleteCompetency is the engine of a business and if you want to prosper in this field you always need to think about ways to outrun your competitors.
ReplyDelete