Search This Blog

Seberapa Penting Peran Langsung Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak

Di Masa saat ini, Banyak sekali aktivis-aktivis wanita yang mulai lantang menyuarakan Feminism dimana wanita memiliki kesetaraan gender terhadap pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama dengan kaum Pria. Sehingga Wanita juga dapat memiliki kesempatan untuk berkarir dan berprestasi diperusahaan layaknya kebanyakan kaum Pria. Yaah ga salah sih menurutku, sah - sah aja. Tapi ketika Wanita itu sudah mendapat gelar sebagai ISTRI dan IBU. pasti harus ada reshuffle Prioritas. kalau dulu sebelum menjadi Ibu Prioritasnya adalah Karir, maka setelah jadi Ibu maka Seharusnya Prioritasnya menjadi Keluarga dan anak.

Apakah Seperti Itu kenyataannya?

Nah, ini kembali ke diri masing-masing individu sang Ibu itu sendiri. Alhamdulillah, aku adalah seorang Ibu Profesional atau full time mother untuk kedua anak-anakku (sebentar lagi nambah satu lagi jadi 3). sedikit cerita, aku sendiri dulu pernah berambisi untuk menjadi pengusaha yang tanpa aku sadari karena kesibukanku mengelola bisnis, aku banyak mengorbankan waktuku yang seharusnya bisa aku gunakan untuk bermain dan mendidik anak-anak. Peran-peran tersebut justru aku serahkan kepada Ibu-ku (Neneknya anak-anak) dan seorang pengasuh. seiring waktu berjalan dan semakin besar dan kritis-nya anak-anakku, aku merasa ada yang kurang sreg dengan tumbuh kembang anak-anakku. hal yang paling mencolok adalah dari sisi kecerdasan emosional. Anak-anakku jadi mudah marah, Tantrum kalau keinginannya tidak langsung dituruti, manja dan sulit sekali diarahkan. setiap aku bersikap tegas untuk mendidik, mereka tanpa segan langsung lari ke nenek dan pengasuh mereka. Jujur, sebagai ibu, aku hanya ingin yang terbaik untuk anak-anakku, tapi justru peranku sebagai ibu seperti tidak terlihat dan tenggelam dengan kasih sayang BERLEBIHAN yang nenek dan pengasuh mereka berikan. berkali-kali aku coba komunikasikan agar kita semua bisa satu suara, tapi lagi-lagi terulang kembali dengan dalih "tidak tega" atau "biar anteng".

Akhirnya aku putuskan untuk mengurangi aktivitas bisnisku, memberhentikan pengasuh dan mengambil peran penuh dalam mendidik anak-anakku secara langsung. and i'm enjoying it.

Berangkat dari pengalamanku tersebut, pada akhirnya aku mulai berfikir bahwa ketika kita gagal merintis suatu karir, kita masih bisa mengulanginya dilain waktu. Tapi ketika kita gagal dalam hal PARENTING, pastinya kita tidak akan mungkin bisa mengulanginya lagi dilain waktu. karena anak merupakan titipan dan investasi kita di DUNIA dan AKHIRAT dan masa kecil mereka yang merupakan fase Golden Age tidak akan bisa diulang lagi.

SO, Seberapa Penting Peran Ibu dalam keluarga?

"Al Ummu Madrasatul 'Ula" Seorang Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Peran Ibu ini sesungguhnya tidak tergantikan oleh siapapun. Ibu adalah tempat zona nyaman pertama bagi anak-anaknya. bahkan pepatah lain mengatakan "Ibu adalah Nyawa keluarga" apabila ibunya bahagia, maka seisi keluarga-pun ikut bahagia. Maka seorang ibupun harus cerdas baik secara intelegensi, emosional dan juga spiritual. Seorang ibu harus bisa memberikan Pendidikan, kelembutan, kehangatan bahkan ketegasan ketika anak berbuat salah. Banyak hadist nabi yang mengatakan bahwa kecerdasan anak itu diturunkan dari sang ibu, maka dari itu penting sekali sebagai Ibu untuk terus mengasah dan memperbanyak ilmu untuk bekal mendidik anak kelak.

Ibu Terus, Mana Ayahnya?

Yang perlu diketahui sebenarnya Ayah juga memegang peranan penting dalam mendidik anak. bahkan ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa seorang anak yang sering berinteraksi dengan ayahnya memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik daripada anak yang jarang berinteraksi dengan ayahnya. Namun, yang juga perlu kita ketahui bahwa kewajiban utama ayah adalah mencari nafkah. Seorang ayah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menafkahi keluarga karna memang disitulah ladang amal dan pahala Ayah. Bahkan hadist Nabi mengatakan

"Satu Dinar yang engkau belanjakan untuk perang di Jalan ALLAH SWT, dan Satu Dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya adalah yang engkau berikan untuk istrimu" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Artinya begitu besar pahala suami untuk menafkahi Anak dan istrinya. maka kita juga harus mengerti apabila sang ayah sibuk dengan pekerjaannya karena mereka ingin memberikan nafkah terbaik untuk keluarganya dan semua itu bernilai ibadah. Walaupun memang ada baiknya untuk tetap bisa menyempatkan diri semaksimal mungkin untuk berinteraksi dengan anak. mendengar keluh kesah anak, dan memiliki kedekatan emosional yang baik dengan anak. karena keterlibatan Ayah untuk ikut berperan serta mengasuh dan mendidik anak disela-sela kesibukan dapat sangat meringankan kepenatan sang Ibu, menciptakan bonding dengan anak dan pastinya meningkatkan keharmonisan keluarga.

Lalu Bagaimana Dengan Ibu Bekerja?

Aku disini tidak ingin men-judge Ibu bekerja dengan label "Tidak memprioritaskan anak". karena pada beberapa hal tertentu dan keperluan yang mendesak, mungkin memang mengharuskan ibu tetap bekerja. ada yang dengan alasan single parent, kebutuhan rumah tangga yang tidak cukup hanya ditopang dari gaji suami, atau bahkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang membuat sang Ibu tidak bisa langsung Resign. Kita hidup di dunia ini harus bisa membuka mata bahwa tiap orang punya problematika kehidupannya masing-masing. kita tidak bisa bahkan TIDAK BOLEH menyalahkan orang secara sepihak hanya karena berbeda prinsip dan pandangan dengan kita.

Memang seperti yang telah dipaparkan bahwa peran Ibu sampai kapanpun tidak dapat digantikan, artinya peran didikan langsung sang Ibu bisa jadi penentu terbesar pembentukan karakter anak dimasa depan. apakah anak nya pemalu, periang, pemarah, manja, baik hati, suka menolong, tidak sombong dan rajin menabung (hehehe) itu banyak ditentukan oleh peran sang Ibu dimasa Golden Age-nya. Beberapa sumber mengatakan bahwa Masa Golden Age anak terjadi saat usia 0-5 tahun, sebagian lagi mengatakan bahwa kecerdasan anak berkembang 50% saat usia 0-4 tahun kemudian meningkat menjadi 80% sampai usia 8 tahun. Nah, dimasa-masa emas itulah perlunya perhatian khusus dari orang tua, terutama didikan langsung dari sang Ibu. karna anak sedang masa kritis-kritisnya dan banyak hal yang mulai dia serap dan cerna. apabila tidak terawasi dan tidak diarahkan dengan baik maka informasi yang dia serap bisa missed. itulah yang berbahaya.

Sekarang kembali lagi tanyakan ke diri Mommies, Apa Prioritas Mommies? 
saranku, jika nafkah dari suami dirasa sudah cukup memenuhi kehidupan sehari-hari dan plus-plus-nya. dan mommies tidak ada hambatan apapun untuk bisa focus mengurus anak. apa salahnya berkorban sebentar demi hasil yang lebih kekal.

kenapa lebih kekal? karena anak itu bisa jadi syafa'at untuk kita di akhirat kelak loh kalau mereka Soleh dan Solehah dan tumbuh menjadi orang yang berakhlakul karimah. Luar Biasa kan!!

Tapiiii, jika memang sangat mendesak mommies harus bekerja, komunikasikanlah dengan baik prinsip-prinsip mommies dalam mengasuh anak dengan sang pengasuh baik itu neneknya, maupun baby sitter. Arahkan pengasuh anak mommies untuk satu suara dengan mommies apabila suatu saat ada masalah-masalah yang muncul. dan selalu sempatkan untuk menciptakan bonding yang baik dengan anak sesering mungkin semaksimal kemampuan mommies.

Kesimpulannya?

Mendidik anak merupakan hal penting karna masa kecil anak tidak akan pernah dapat diulang lagi, terutama pada masa Goden Age. Penyerapan informasi yang tidak diawasi dengan baik oleh orang tua terutama Ibu bisa berakibat fatal untuk pembentukan karakter dimasa depannya. karena peran dan pengawasan ibu merupakan hal yang paling penting bagi tumbuh kembang anak. Maka sebagai seorang Ibu harus benar-benar bijak dalam mendidik anak. karena Ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Sekian yah mommies semoga bisa memberi insight positif untuk mommies.



buat manteman yang mau sharing pengalamannya atau mau cerita apapun Feel free to comment yah. I will definitely appreciate it
tapi ingat untuk selalu sopan dan menggunakan kalimat-kalimat positif. yaa Thank You..




Post a Comment

27 Comments

  1. Aku blm jadi ibu tp baca artikel teteh ngebuka mata aku banget kalau peran ibu buat tumbuh kembang anak emang sangat penting banget, apalagi dengan zaman sekarang kadang seorang ibu lebih memikirkan karirnya sehingga anak di titip di sekolah sebenernya itu ga bagus juga karena dengan gimanapun anak butuh banget sosok ibu yg ngedampingin

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa, sebagus2nya sekolah. Lebih bagus interaksi sama ibunya sendiri. bnyk org anggap klo disekolah lebih teratur, anaknya jdi lbih dewasa. Padahal usia mereka itu masih masanya bermain bukan untuk jadi dewasa. Impactnya bisa kemasa dewasanya nanti. Bisa jadi stress, atau bisa telat nakal.

      Delete
  2. tulisannya bagus banget teh, menurut saya peran ibu emang menentukan karakter dan cara berpikir anak2nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih teteh. Semoga semakin banyak ibu2 muda yg menyadari bahwa peran mereka itu penting bgt untuk anaknya terutama dimasa golden age

      Delete
  3. Merasa sedikit tersentil dgn tulisan ini, hehe.. Saya ibu pekerja. Terpaksa bekerja karena suami bukan cuma tulang punggung buat saya dan anak saya, tapi juga untuk ibunya yang sudah ditinggalkan suaminya (alm. Ayah mertua). Sekarang saya sedang kumpul2 supaya bisa 'bekerja' di rumah dan tidak meninggalkan peran saya sebagai ibu dan istri. Doakan ya teh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah semangat yah teh. Semoga dimudahkan segala urusannya.

      Delete
  4. Betul bgt teh.. ibu itu madrasah buat anak2nya tapi ga menutup kemungkinan buat ibu bekerja pula.. anak2 juga amanah dr Allah jd harus bener2 kita rawat dan jaga dengan baik.. selayaknya Allah memberikan kepercayaan kepada kita.. doakan teh saya segera menjadi ibu menjadi madrasah buat anak2 saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibu bekerja juga luar biasa loh pengorbanannya. Ibaratnya capeknya dobel. Semangat terus yah teh.

      Delete
  5. Peranan ibu emang penting banget. Ume mencontoh banget sama Ibu di rumah, rela resign cuman buat ngurusin si bungsu. Kepintaran, pengetahuan, ilmu agama semua berasal dari orang rumah yg ngajarin.. dedek yg masih 2th, tp udh hafal surat2 pendek, asmaul husnah, dan english alphabet and color dll..
    Asalnya keinginan jd wanita karir setelha menikah, tp liat pola asuh ibu yg bikin dd kecil sepintar itu jd mengurungkan niat. Harus jd IRT yg cerdas buat anak nanti...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Masyaa Allah Tabarakallah. Sbnernya kita juga bisa kok berkarir smbil tetap dampingin anak. Kaya kita sekarang. Blogger kan juga karir. Hehehe.

      Delete
  6. Belum punya anak tp sekarang lagi banyak banyak baca buku dan artikel semacam ini, buat persiapan menjadi ibu. Salut sama tteh, anaknya udah 3 tp masih bisa produktif berkreasi. Mudah mudahan nanti aku bs kaya gitu juga. ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sejujurnya aku sendiri masih keteteran ngurus anak. Makanya banyak yg harus dikorbankan termasuk bisnis. Tapi yah gapapalah nanti pada saatnya kalau anak2 udah pd gede bisa dirintis lagi. Semangat teh! Teh Anis pasti bisa lebih hebat lagi.. ❤️

      Delete
  7. Good article teh... Karena Ibu adalah madrasah Ulaa untuk anak anaknya

    ReplyDelete
  8. Waah infonya sangat bermanfaat dan bisa dijadikan bekal untuk masa depan nih Thank for sharing Teteh😊

    ReplyDelete
  9. Menurut saya peran ibu dan peran ayah sama2 penting, saling melengkapi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul teh peran ayah juga penting buat anak. Kaya yg udah dijelaskan diatas. Anak yg sering berinteraksi sama ayahnya punya kecerdasan emosional yg lebih baik.

      Delete
  10. Setuju banget teh sama tulisannya. Semoga apapun yg kita pilih, sebagai perempuan kita tetap bisa memprioritaskan keluarga terutama tumbuh kembang anak.

    ReplyDelete
  11. entah kenapa kalau urusan anak dan keluarga aku kok bawaanya jadi baper banget, doain ya Teh semoga aku bisa segera jadi ibu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.. Aamiin teteh. Semoga disegerakan dan dilancarkan yah teh ❤️

      Delete
  12. Setinggi apapun tingkat pendidikan seorang ibu akan percuma kalau lebih mengejar karir dan membiarkan anak dididik oleh "asisten" dibanding dirinya sendiri. Salut sama keputusan teteh, artikel ini sangat membantu untuk memahami pentingnya peranan ibu hihi thank you teteh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 teteh. Saya sendiri masih harus banyak belajar untuk mendidik anak. makanya karna saya ga sanggup untuk ahli di 2 bidang sekaligus, akhirnya saya pilih salah 1 yg paling prioritas menurut sy.

      Delete
  13. Tulisannya menginspirasi untuk jd ibu yang baik, jangan lupa libatkan ayahnya juga yaa.. makasih ilmunya teh.. Beruntung udh banyak ilmu sebelum jadi ibu, semoga lebih siap nanti kalo sudah jadi ibu :)

    ReplyDelete
  14. Bismillaah makasih ya postingan inspiringnya ini, aku baru mendapat keluarga baru, baca ini rasanya menyentuh hati bgt

    ReplyDelete
  15. makasih teh infonya..
    aku banyak dpt ilmu nih hihi

    ReplyDelete