Search This Blog

Lansinoh vs Purelan, Mana Lebih Ampuh Atasi Puting Lecet



Assalamualaikum mommies,

Jadi awal Januari kemarin Alhamdulillah anak ketigaku lahir. Setelah sekitar 2 tahun ga menyusui, akhirnya aku resmi jadi busui lagi. Sebenarnya senang yah akhirnya si kecil yang ditunggu-tunggu launching. Tapi ini dia yang jadi masalah. Sejak anak pertama setiap awal masa menyusui pasti aku mengalami yang namanya nipple crack.

Waktu konsultasi ke klinik laktasi (dulu) katanya kemungkinan karena posisi menyusui yang kurang pas. Seperti perut bayi harus menempel dengan perut ibu, mulut bayi harus latch on sempurna. Sebenarnya semua itu sudah dilakukan tapi tetep aja puting crack bahkan sampai berdarah.

Setelah mengobservasi dari berbagai artikel diinternet, ternyata permasalahannya bukan teknik menyusuinya yang salah. Melainkan bentuk puting yang rata dan tidak proporsional penyebabnya. Jadi crack pada awal masa menyusui menjadi hal wajar karena proses crack ini ternyata yang akan membentuk puting sehingga sesuai untuk hisapan bayi. Permasalahannya adalah saat masa-masa nipple crack ini sakitnya luar biasa. Bahkan ketika bayi awal latch on bisa bikin gemetar sampai ke ubun-ubun rasanya.

Tapi demi bisa Meng-Asi-hi aku harus tetap kuat dan semangat dong. Masalahnya kalau terus-terusan sakit, lama-kelamaan pastinya mempengaruhi kondisi psikologis aku yang jadi trauma sendiri kalau waktu menyusui datang. Aku ingat dulu waktu anak pertama sakitnya masih bisa ditahan karena anak pertama dulu perempuan dan nyusunya ga sekeras dan sesering anak laki-laki. Jadi bisa sembuh dengan hanya dioles minyak kelapa dan Asi.

Tapi setelah punya anak kedua yang kebetulan laki-laki. Wah langsung shock karena menyusunya sering, lama, dan hisapannya keras banget. Akhirnya crack-nya luar biasa sakit. Sudah diobatin dengan nipple cream yg dijual di apotek pun ga mempan. Dan aku harus berjuang nahan sakit kurang lebih sampai 1 bulan lebih baru semua lukanya mulai sembuh dan terasa nyaman menyusui.

Nah kebetulan anak ketigaku kali ini juga laki-laki lagi. Ga mau hal yang sama terulang lagi. Akhirnya aku hunting nipple cream yang benar-benar recommended. Awalnya pilihanku jatuh kepada medela purelan karena waktu anak kedua dulu juga sembuh pakai krim ini. Namun sepertinya berbeda dengan tiga tahun yang lalu, walau sudah seminggu menggunakan medela purelan. Luka pada puting tidak kunjung sembuh dan tetap terasa sakit saat bayi awal latch on. Akhirnya setelah mencari referensi lewat review beberapa blogger di internet. Banyak yang merekomendasikan Lansinoh ini. Tapi apa benar Lansinoh solusinya? Baca sampai habis yah!

Medela Purelan Vs Lansinoh


*KEMASAN*

Kemasan Lansinoh

.

Kardus Purelan

Kemasan Lansinoh dan Purelan 7gr


Secara kemasan aku sama-sama membeli kemasan 7gr. Aku beli kemasan kecil dengan niat untuk coba dulu, supaya kalau tidak cocok tidak terlalu mubazir terbuang. Kalau dari segi kemasan 7gr tidak terlalu berbeda yah, bentuknya sama-sama seperti kemasan salep. Bedanya saat aku beli Lansinoh, aku tidak mendapatkan kardusnya. Entah memang seperti itu atau sudah dibuka oleh sellernya (kayanya ga mungkin yah) tapi yang terpenting dalamnya masih keadaan tersegel kok jadi aman.

*TEKSTUR*


(kiri) tekstur Lansinoh (Kanan) Tekstur Purelan


Nah kalau ini agak mencolok perbedaannya. Walaupun keduanya sama-sama mengklaim mengandung 100% Lanolin (lemak pada bulu domba) tapi tekstur pada medela purelan terasa lebih kental dan lebih lengket serta berwarna kuning. Sehingga kekurangannya adalah meninggalkan bercak kuning pada bra dan tidak mudah hilang ketika dicuci. Jadi kelihatan kotor dan jorok kalau menempel pada bra berwarna terang. Kekurangan lainnya adalah walaupun aman jika terkena mulut bayi, tapi ketika terkena bibir bayi, akan menimbulkan seperti selaput lapisan putih pada bibir bayi . Meskipun sudah dibasuh asi setiap sebelum menyusui, tetap tidak hilang.

Berbeda dengan Purelan, Tekstur pada Lansinoh terasa lebih encer dan lembut. Warnanya pun putih jadi tidak menimbulkan bercak pada bra. Konsistensinya juga tidak sepekat dan selengket Purelan. Jadi tidak menimbulkan selaput pada bibir bayi. Jujur, Tekstur lansinoh bagi aku lebih nyaman. karena tidak terlalu lengket dan lebih terasa ringan.

*HASIL*

Kelebihan pada medela Purelan adalah ketika dioleskan, luka pada puting langsung seperti dilapisi suatu selaput tipis. Namun selaput tersebut tersebut mudah hilang ketika bayi menyusu dan membentuk luka lagi. Ketika bayi awal latch on juga tetap terasa sakit. Artinya ia tidak mengurangi rasa sakit pada lukanya sedikitpun. Belum lagi teksturnya yang lengket seringkali membuat puting justru menempel pada permukaan bra dan sakit saat tergesek-gesek sedikit.

Hal ini cukup berbeda dengan Lansinoh. Walaupun tidak langsung ampuh menutupi lukanya dengan membentuk lapisan selaput baru pada luka. Tapi ketika diolesi Lansinoh, kulit pada puting langsung terasa lembut, lembab dan lebih elastis sehingga ketika awal dihisap bayi tidak terasa terlalu nyeri dan terasa agak sedikit kelu. Jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Purelan. Walaupun luka tidak langsung sembuh dalam beberapa hari. Tapi menyusui terasa lebih nyaman setelah menggunakan Lansinoh.

*KESIMPULAN*

Setelah seminggu hanya menggunakan Lansinoh dan luka tidak kunjung sembuh. walaupun menyusui tidak sesakit saat awal, tapi akhirnya karena medela Purelan yang aku punya masih ada. Akhirnya aku kombinasikan keduanya dengan mengoleskan Medela Purelan terlebih dahulu baru dilapisi oleh Lansinoh setelahnya. Ternyata perpaduan keduanya ini menjadi "Perfect Combo" karena Medela Purelan cepat melapisi lukanya dan Lansinoh melemaskan kulit pada putingnya. Jadi ketika bayi menyusu lapisan purelan pada lukanya tidak terkelupas dan membuat lukanya menjadi lebih cepat sembuh. Belum lagi ditambahkan dengan diolesi Asi terlebih dahulu sebelum menyusui. Membuat lukanya semakin cepat sembuh. Akhirnya hanya sekitar 4 hari saja luka-lukanya sudah sembuh dan menyusui tidak lagi menakutkan dan sangat nyaman.

Nah itu dia pengalamanku mengatasi Puting Lecet dimasa awal menyusui. Oiya, nipple cream ini baik Lansinoh maupun Medela Purelan juga bisa digunakan sebelum pumping, ataupun mengatasi Puting Lecet saat anak mulai tumbuh gigi yah. Dan hasil pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung kondisi tiap orang yah. Oiya untuk harganya bisa dicari sendiri di Shopee atau Tokopedia yah. Harga tidak aku cantumkan karna sejujurnya aku lupa.

Semoga artikel ini membantu yah. Semangat Mengasihi Mommies!!

Post a Comment

2 Comments

  1. Trus pas udh sembuh ttep dioles gk kak tiap abis nyusuin.. Untuk mencegah gitu

    ReplyDelete
  2. Sama... Kayaknya patchnya udah bener tapi tetep lecet. Penyebabnya apa kakk....

    ReplyDelete